DPRD BONDOWOSO – Ketua DPRD Bondowoso H Ahmad Dhafir bersama anggota DPRD Bondowoso lainnya, Harli menjadi narasumber dalam sosialisasi wawasan kebangsaan yang diselenggarakan di Desa Bandilan kecamatan Cermee Kabupaten Bondowoso. Di hadapan warga Desa Bandilan, Ketua DPRD H Ahmad Dhafir mengajak masyarakat untuk menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“NKRI harga mati, NU sebagai organisasi ormas islam terbesar di Indonesia memiliki andil besar terhadap NKRI. Kita sebagai generasi penerus harus meneruskan cita-cita para ulama, para pendiri bangsa untuk tetap menjaga NKRI,” kata ketua DPRD Bondwoso H Ahmad Dhafir disela-sela acara sosialisasi wawasan kebangsaan di Desa Bandilan.
Dia menjelaskan, di era reformasi dan era digital saat ini demokrasi memang harus tetap berjalan. Namun, penataan kehidupan Kebangsaan (berbangsa dan bernegara), harus berjalan di atas rel kesepakatan bersama, yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI dan seloka Bhinneka Tunggal Ika.
Pancasila sebagai landasan idiil, menjadi dasar bagi memantapkan pemahaman konsepsi Wawasan Kebangsaan; Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 sebagai landasan konstitusional yang merupakan sumber hukum tertinggi dari hukum yang berlaku di Indonesia.
Dalam rangka memperkokoh Wawasan Kebangsaan di era milenial yang serba digital ini, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Bondowoso menggelar sosialisasi wawasan kebangsaan di Desa Bandilan. Khususnya dalam rangka mewujudkan kesatuan masyarakat Bondowoso yang solid dan kokoh.
“Kami nilai warga di daerah pinggiran seperti warga Desa Bandilan memang perlu mendapatkan motivasi tentang wawasan kebangsaaan,” imbuhnya.
Harli, anggota DPRD Bondowoso lainnya menambahkan bahwa semangat persatuan dan kesatuan bangsa tetap harus di jaga. “Kita harus terus bersama-sama menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Itu dimulai dari lingkup kecil dulu dari keluarga, RT, RW, lingkungan, desa/kelurahan kabupaten sampai Provinsi,” ungkapnya. Dia menjelaskan. Di era serba digital saat ini arus informasi susah disaring dan dibendung. “Kita mensosialisasikan kepada masyarakat agar benar-benar bijak menggunakan media sosial di era digital. Jangan sampai media sosial malah memecah persatuan dan kesatuan bangsa. Harus tetap memperkokoh kesatuan dan persatuan bangsa,” ujarnya. (na)